Plataran

Kamis, 08 Juli 2010

Beberapa Sumber Penyebab Kentut Bau


Banyak orang yang merasa malu jika ketahuan kentut karena masalah perkentutan seringkali dinilai dari sisi etika dan kesopanan. Padahal kentut itu sehat karena menandakan sistem pencernaan dan usus yang berfungsi normal.


Selama ini yang banyak diketahui orang, kentut dipicu dari makanan seperti kacang-kacangan, kedelai atau fast food yang merupakan jenis makanan penyebab flatulensi (perut kembung). Jika perut sudah kembung, tak berapa lama kemudian mungkin Anda akan mengeluarkan gas si kentut.


Tapi bukan makanan saja yang bisa memicu buang angin alias kentut ini. Setidaknya ada 8 faktor yang mungkin menjadi pemicunya.


Kentut itu sehat karena menandakan gerakan peristaltik usus hingga anus berjalan normal. Tapi kalau buang anginnya keseringan itu pertanda ada gangguan di perut.



Pernahkah Anda mendengar seseorang harus menjalani operasi karena tidak bisa kentut? Jadi bersyukurlah kalau masih bisa kentut.
Seperti diberitakan dari Digg, ada 8 hal yang bisa memicu seseorang sering kentut:
1. Naik pesawat.
Saat berada di lingkungan bertekanan udara rendah, gas yang terperangkap dalam tubuh akan terdorong ke luar sehingga Anda cenderung ingin kentut.


2. Gigi palsu yang dipasang tidak benar.
Jika Anda punya gigi palsu tapi pemasangannya kurang pas, maka akan banyak udara yang terjebak di sela-sela gigi. Lalu ketika menelan, udara akan ikut masuk ke dalam tubuh dan memungkinkan terjadinya kentut.


3. Anoreksia.
Ketika tidak ada makanan yang masuk ke dalam perut, lama kelamaan usus bisa mengecil. Tak hanya gas yang terperangkap di dalamnya, tapi juga bakteri. Alhasil, orang anoreksia cenderung mengeluarkan gas (kentut) yang bau.


4. Makan permen karet.
Semakin banyak mengunyah permen karet, semakin banyak pula gas yang berada di mulut. Selain itu pemanis buatan yang ada di permen karet biasanya sulit dicerna tubuh sehingga menimbulkan gas.


5. Mengisap ganja.
Sama halnya dengan mengunyah permen karet, mengisap ganja juga bisa memicu kentut karena banyak udara yang akan masuk melalui kegiatan inhalasi.


6. Minum bir.
Bir bisa memicu pengeluaran gas dari 3 faktor, yaitu air, karbonasi dan alkohol.


7. Kanker.
Punya penyakit kanker, terutama kanker perut dan usus besar biasanya bisa menyebabkan pengeluaran gas atau kentut yang terus menerus.


8. Konstipasi (Sembelit).
Meskipun terjadi penghambatan akibat konstipasi, tapi gas akan selalu mencari cara untuk keluar. Akan ada ruang kecil untuk gas keluar dari perut dan baunya akan lebih menyengat.


Anda menyalahkan pasangan atau justru menyalahkan diri sendiri saat tidak bisa menahan buang gas? Buang angin memang seringkali menimbulkan bau yang tidak sedap dan suara yang lucu. Tapi, Anda tidak perlu menyalahkan diri atau pasangan. Pasalnya, kentut merupakan hal yang alami. Apa alasannya? Berikut uraiannya untuk Anda:


Fakta di balik buang gas 
Untuk memahami kentut, Anda harus melihat tubuh sebagai sebuah pabrik kecil. Saluran pencernaan bekerja sebagai sebuah unit. Begitu makanan mencapai lambung, semua nutrisi akan dipecah menjadi komponen-komponen kecil (asam amino, asam lemak dan glukosa) sebelum diserap oleh usus halus.


Saat makanan tidak diserap ke dalam dinding usus, makanan tersebut tidak bisa memasuki aliran darah. Makanan dan cairan yang sukar dicerna ini selanjutnya dikirim melalui saluran pencernaan ke usus besar sebagai limbah cair untuk diserap kembali. Gas-gas selanjutnya terbentuk dalam usus besar.


Di dalam usus besar, berbagai tipe bakteri mempunyai hubungan simbiosis dengan tubuh, pada beberapa kasus mendatangkan lebih banyak manfaat daripada bahaya. Usus besar mengandung berbagai jenis enzim-enzim pencernaan yang mengonsumsi nutrisi yang tidak diserap tersebut.


Pada kasus perut kembung, enzim-enzim asing yang dikenal dengan 'enzim-enzim gas' mengonsumsi nutrisi yang tidak dicerna dengan cara memecah rantai kimia makanan. Proses ini akan menghasilkan gas. Enzim-enzim tersebut membakar makanan pada tingkat molekul sehingga kentut seperti knalpot. Dan sama seperti semua pabrik-pabrik efisien lainnya, begitu ada agen yang dipecah, maka akan dihasilkan gas.


Sumber bau 
Mengapa kentut beraroma tidak sedap? Makanan yang sudah terfermentasi menghasilkan berbagai jenis uap, beberapa di antaranya berbau. Kentut mengandung gas yang tidak berbau, seperti nitrogen, karbon dioksida, oksigen, dan metan. Tapi, kentut juga mengandung hidrogen sulfida, penyebab bau.


Tingkat bau yang dihasilkan bergantung pada makanan yang dikonsumsi. Vegetarian bisa kentut sesering pemakan daging. Tapi bau yang dihasilkan tidak terlalu buruk karena sayur memproduksi lebih sedikit hidrogen sulfida. Semakin banyak makanan kaya sulfur yang Anda konsumsi, kentut Anda juga semakin bau. Pasalnya, bakteri akan melepaskan sulfida dan mercaptans saat memecah nutrisi. Tapi, sayuran seperti kol bunga tetap menghasilkan gas beraroma buruk.


Penyebab perut kembung
Beberapa orang lebih sering kentut dibandingkan yang lain. Hal ini karena perbedaan faktor pemicu. Berikut beberapa faktor pemicu perut kembung dan kentut:


1. Terlalu banyak konsumsi karbohidrat 
Dibandingkan lemak dan protein, karbohidrat menghasilkan lebih banyak gas. Hal ini karena kandungan gula dan tepung di dalamnya lebih mudah difermentasi.


2. Konsumsi makanan sulit dicerna 
Banyak makanan sehari-hari yang masuk dalam kelompok 'sulit dicerna', susu merupakan salah satunya. Susu sapi tidak alami terhadap tubuh, sehingga banyak orang yang tidak mentolerir laktosa (lactose intolerant). Lactose intolerant artinya tubuh tidak tahu bagaimana mencerna susu, sehingga tubuh mengesampingkan susu sebagai sampah. Jika Anda mempunyai banyak 'enzim gas' dalam sistem dan tidak bisa mentolerir laktosa, susu saja bisa membuat Anda kentut.


3. Kelebihan enzim 
Setiap orang mempunyai disain usus yang berbeda-beda, sehingga orang juga bereaksi dengan cara berbeda terhadap makanan yang sama. Dua individu bisa mengonsumsi makanan kaya karbohidrat sulit dicerna dan hanya satu yang mengalami perut kembung. Hal ini karena saluran pencernaannya mengandung lebih banyak enzim. Anda mungkin pernah mendengar bahwa teman Anda kentut gara-gara apel dan bawang putih, sedang Anda sendiri tidak mengalaminya.


4. Mengunyah makanan dan menelan udara 
Mengunyah makanan dengan benar membantu mencegah gas karena meringankan beban saluran pencernaan. Tapi menguyah permen karet justru membuat perut kembung. Hal ini karena Anda menelan lebih banyak udara dibandingkan biasanya. Udara ini kadang-kadang bisa dikeluarkan dengan sendawa. Tapi, sering juga udara masuk terlalu dalam ke saluran pencernaan sehingga kentut merupakan satu-satunya alternatif untuk mengeluarkannya.


5. Infeksi usus 
Selain beberapa sebab di atas, masalah gas juga bisa dipicu oleh beberapa bentuk infeksi usus. Mengonsumsi makanan atau minuman tercemar bisa menyebabkan tinja encer, perut kembung, kram dan kentut. Saat seseorang mengalami infeksi usus, lapisan saluran usus akan menipis dan nutrisi akan dikirim ke usus besar tanpa diserap. (fn/dt/mi) www.suaramedia.com

0 komentar:

Posting Komentar