Plataran

Rabu, 06 Oktober 2010

Perusahaan Indonesia Berlomba Go Public



Penulis : Andreas Timothy

JAKARTA--MI: Tak ingin melewati momentum pasar yang sedang menjanjikan, beberapa perusahaan berniat menjadi perusahaan publik (go public) melalui mekanisme penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) sepanjang kuartal III dan IV 2010.

Sampai saat ini terdapat sepuluh perusahaan yang telah menyampaikan kontrak pendahuluan pencatatan sahamnya di BEI dengan nilai emisi keseluruhan mencapai Rp20,9 triliun.

Seperti diketahui, perdagangan di BEI saat ini tengah menunjukkan tren menanjak (bullish) yang pesat. Selain Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang makin mendekati level 3.600, pada akhir perdagangan pekan lalu, Jumat (1/10), kapitalisasi pasar BEI mencapai Rp2.955,247 atau naik 46,3% dari nilai kapitalisasi pasar BEI pada akhir perdagangan tahun lalu yang sebesar Rp2.019,375.


Pencapaian signifikan tersebut ditambah dengan nilai transaksi harian bursa yang terus meningkat. Pada tujuh hari perdagangan terakhir, nilai transaksi harian bursa berada di kisaran Rp5-7 triliun.

Meski demikian, menurut Direktur PT Schroder Investment Management Indonesia Michael T. Tjoajadi, jumlah tersebut masih jauh lebih kecil dibandingkan negara-negara di kawasan regional seperti China.

Pasar modal Indonesia masih membutuhkan banyak tambahan kapitalisasi agar bisa bersaing dengan negara lain. "Pasar modal butuh IPO untuk bisa bersaing dengan negara lain di kawasan regional," kata dia di Jakarta, Selasa (5/10).

Menurut Michael, otoritas pasar modal dan bursa hendaknya terus mendorong perusahaan untuk go public, right issue dan melakukan ekspansi bisnisnya. "IPO adalah salah satu cara yang dapat menggenjot kapitalisasi," kata dia.

Michael mencontohkan, saat ini perusahaan yang telah go public di Indonesia baru mencapai 400 perusahaan. Angka itu, kata dia, jauh lebih kecil dari India yang jumlahnya lebih dari 6.000 perusahaan. Padahal, menurut dia, angka kapitalisasi pasar bursa yang besar, akan menjadi daya tarik bagi perkembangan pasar modal Indonesia di masa depan.

"Kapitalisasi pasar yang besar akan menjadi magnet yang dapat menarik investasi masuk ke pasar modal kita," ujar dia. (AT/OL-9)

0 komentar:

Posting Komentar