Plataran

Rabu, 28 Juli 2010

Pengusaha Sukses


Jalan Pintas Jadi Pengusaha Sukses Berkualitas



Terkadang… kita menerima sebuah “nasihat”, bahwa membangun bisnis itu harus dari nol. Mulai dari yang kecil dulu, kemudian membangun setahap demi setahap. Diperlukan ketekunan dan kesabaran untuk sukses. Untuk ketekunan dan keberhasilan setuju. Memulai dari nol juga boleh, tetapi yang perlu kita fahami adalah kita tidak perlu dari nol untuk memulai bisnis. Sebab Anda tidaklah berada di titik nol, sebab Anda bisa mengakses sumber daya yang sudah tersedia. Buat apa memulai dari nol? Yang lebih tepat adalah mulailah dari apa yang Anda miliki dan yang bisa Anda akses. Ini jalan pintas menjadi pengusaha sukses pertama: tidak perlu dari nol, manfaatkan sumber daya yang sudah ada.
Lalu apa jalan pintas yang kedua? Jalan pintas itu sudah ada, tinggal Anda manfaatkan saja. Jalan pintas itu adalah jalan yang sudah digunakan selama ini oleh orang lain yang terbukti sukses. Saya sering menganalogikan dengan jalan biasa, jalan untuk kendaraan. Ada banyak jalan dari Bandung ke Jakarta, mana jalan yang paling cepat? Sekarang ada jalan tol Cipularang. Jalan tol ini adalah jalan pintas, tidak perlu membuat jalan baru, sebab membuat jalannya saja lama. Untuk apa menggunakan jalan lain jika ada jalan yang lebih cepat? Kecuali Anda punya maksud lain.
Aplikasinya dalam bisnis ialah: agar Anda menjadi pengusaha sukses, Anda bisa meniru cara bisnis yang sudah terbukti berhasil yang pernah dilakukan oleh orang lain. Jangan dulu mencari cara atau rahasia baru, gunakan saja cara tercepat yang sudah terbukti. Inilah jalan pintas menjadi pengusaha sukses yang kedua.
“Tapi… saya mau lebih cepat lagi. Cara yang sudah ada tidak cukup cepat bagi saya.”
OK. Kembali analogi dengan perjalanan. Kecepatan Anda dari Bandung ke Jakarta akan dipengaruhi oleh kendaraan Anda. Dalam hal ini, kendaraan Anda adalah “daya ungkit” untuk mempercepat perjalanan Anda. Mobil sedan berkecepatan tinggi tentu akan lebih cepat dibandingkan dengan jalan kaki. Lagi pula, bukan zamannya bepergian dengan jalan kaki. Gunakan kendaraan dalam perjalanan. Artinya gunakan daya ungkit dalam bisnis, maka Anda akan sukses lebih cepat. Inilah jalan pintas yang ketiga.
Jadi, jalan pintas itu ada. Yang tidak ada adalah tongkat ajaib yang membuat Anda menjadi pengusaha sukses dalam semalam.

Lalu, bagaimana menjadi pengusaha yang sukses berkualitas?
Semua pengusaha harus memiliki kualitas berikut:
Dorongan untuk sukses
Pengusaha harus memiliki dorongan untuk sukses dan memperluas bisnis mereka, ambisi dan tidak membiarkan apapun menghalanginya. Kita menentukan sasaran yang tinggi dan selalu menikmati tantangan.
Percaya dengan diri sendiri
Fokus dan memiliki keteguhan untuk mencapai tujuan dan percaya dengan kemauan kita sepanjang waktu. Mindset yang positif merupakan atribut yang sangat penting dimiliki setiap orang yang ingin sukses.
Selalu mencari ide-ide baru
Banyak hal yang terlalu cepat menjadi tua dalam bisnis sehingga penting untuk tetap unggul. Pengusaha sukses tidak akan menghentikan langkah saat mulai maju ke depan, kami selalu menambahkan teknik baru untuk menumbuhkan bisnis.
Menerima perubahan
Jika sesuatu tidak berhasil, kami akan langsung mengubahnya. Penting untuk selalu di baris depan dan terlibat dan sesekali waktu berubah.
Kompetitif secara alami
Satu-satunya cara untuk tetap unggul adalah dengan berkompetisi dengan bisnis sukses lainnya. Pengusaha harus tahu perubahan dan teknologi dan harus mampu berkompetisi.
Motivasi yang tinggi
Pengusaha memiliki motivasi yang sangat tinggi dan banyak energi. Kami terdorong untuk sukses tanpa ada keraguan.
Menerima penolakan dan kritikan
Penolakan dan kritikan adalah kenyataan dalam bisnis, tidak semua orang setuju dengan apa yang Anda lakukan, nyatanya, banyak yang menentangnya! Pengusaha sukses siap dikritik di awal bisnis karena kami tahu jalan yang kami ambil dan kemana arahnya!
Kualitas-kualitas ini mudah untuk digunakan jika struktur bisnis kuat dan tersedianya dukungan.
Semoga sukses.
(fn/mi/pm) www.suaramedia.com

0 komentar:

Posting Komentar