Plataran

Rabu, 24 November 2010

Memilih Waralaba yang Baik

Ilustrasi: Untuk Anda yang ingin memulai bisnis waralaba, berhati-hatilah jika memilih waralaba makanan.  Pakar strategi bisnis dan marketing, Freddy Rangkuti, menilai, menjalankan bisnis waralaba makanan akan lebih berat dibanding waralaba bidang kesehatan, transportasi, atau alat kecantikan. (foto: Google)

Untuk Anda yang ingin 

memulai bisnis waralaba, 
berhati-hatilah jika memilih 
waralaba makanan.

Pakar strategi bisnis dan marketing, Freddy Rangkuti, menilai, menjalankan bisnis waralaba makanan akan lebih berat dibanding waralaba bidang kesehatan, transportasi, atau alat kecantikan. "Kalau untuk pemula lebih berat, karena kompetitornya lebih banyak. Pedagang kaki lima kan juga banyak yang menjual," ujar Freddy kepada Kompas.com dalam Franchise License Expo 2010 di Jakarta Convention Center.
Memang, waralaba makanan tampak lebih banyak jenisnya dibanding bidang lainnya. Di pameran Franchise License Expo 2010 saja, stan waralaba makanan seperti makanan kecil dan minuman tampak mendominasi. Mulai dari stan waralaba jenis kopi, es, frozen yogurt, aneka kue basah, kue kering, olahan jamur, bakso, mi, hingga ayam goreng ramai dikunjungi.
Kemudian Freddy mengingatkan, jika ingin tetap memulai waralaba bidang makanan, para pebisnis pemula dapat mencoba waralaba makanan tradisional. Makanan jenis tradisional atau makanan khas daerah atau negara tertentu, kata Freddy, lebih mudah menembus pasar karena sifatnya yang unik dan beda dari yang lain, seperti takoyaki khas Jepang, angkringan yogyakarta, atau serabi bandung.
Mengenai waralaba apa yang sebaiknya dipilih, Freddy menyarankan agar disesuaikan dengan modal yang dimiliki. Namun, idealnya, katanya, untuk pemula lebih baik memilih waralaba jenis transportasi, kesehatan, dan kecantikan. "Tapi yang terpenting dalam menjalankan bisnis itu jangan ikutan, intinya harus beda," imbuh Freddy.
Berdasarkan pengamatan Kompas.com, perusahaan waralaba yang menjadi peserta pameran merupakan waralaba asing dan lokal. Beberapa di antaranya adalah Alfamart, Indomart, Cipaganti, Sour Sally, Bakmi Naga, Disney Indonesia, Marimari Ice Cream dari Malaysia, Bop Pop By Dely Majo dari Korea, serta SBM Global dan Sport dari Singapura.
Pameran ini membuka peluang bisnis bagi pengunjung dengan pilihan investasi berkisar Rp 8 juta hingga miliaran rupiah.
Dibuka sejak Jumat (12/11/2010) lalu, Franchise License Expo Indonesia 2010 tampak diminati. Sekitar ratusan pengunjung yang didominasi keluarga mendatangi setiap stan perusahaan waralaba di pameran hari ini.
Berdasarkan keterangan pers yang dibagikan, pihak penyelenggara, Panorama Convex, menargetkan lebih dari 20.000 orang akan mengunjungi Franchise Lisence Expo 2010. Adapun harga tiket masuk pameran adalah Rp 50.000. Pameran akan berlangsung hingga pukul 20.00. (fn/k2m)www.suaramedia.com

0 komentar:

Posting Komentar