Plataran

Rabu, 20 April 2011

Bekerja Sambil Duduk = Memaksa Tubuh Terima Sakit Jantung?

ILUSTRASI: Bekerja Sambil Duduk 
AMERIKA (Berita SuaraMedia) - Anda bisa saja rajin ke gym dan berlari di sekitar rumah. Akan tetapi, usaha ini tidak akan maksimal jika Anda menghabiskan waktu sisanya untuk duduk.

Menurut peneliti dari Swedia, yang dikutip jurnal British Journal of Sports Medicine, duduk terlalu lama bisa mengancam kesehatan masyarakat. 


Apa penyebabnya? Duduk, menurut peneliti, merupakan aktivitas nomor dua paling tidak aktif (setelah berbaring). Saat duduk, Anda hanya membakar sedikit kalori. Aktivitas makan apel, menurut peneliti, menggunakan lebih banyak energi dibandingkan mengistirahatkan pantat Anda di atas kursi.


Di Amerika saat ini sedang tren meja kerja yang didesain sedemikian rupa sehingga penggunanya bisa melakukan pekerjaan sambil berdiri. Fenomena tersebut berangkat dari publikasi bukti-bukti ilmiah mengenai bahaya kesehatan duduk seharian di kantor.
Berikut adalah beberapa hasil riset mengenai dampak duduk terlalu lama di tempat kerja.

- Tahun 2010 studi yang dimuat dalam British Journal of Sport Medicine menemukan mereka yang duduk untuk periode yang lama beresiko terkena penyakit lebih tinggi dibanding orang yang secara berkala melakukan gerakan otot.

- Peneliti dari American Cancer Society menemukan bahkan orang yang berolahraga setiap hari, tidak akan menemukan manfaat apa pun bagi tubuhnya jika ia menghabiskan sebagian besar waktunya di belakang meja.

- Peneliti di Universitas Missouri menyatakan duduk terlalu lama akan memutus sirkulasi enzim penyerap lemak yang disebut lipase.

- Studi yang dimuat dalam American Journal of Epidemiology menunjukkan duduk lama (lebih dari 6 jam tiap hari) bisa meningkatkan risiko kematian hingga 18 persen akibat penyakit diabetes, penyakit jantung dan kegemukan, dibanding orang yang menghabiskan 3 jam tiap hari untuk duduk.

- Peneliti dari Pennington Biomedical Research Center, Louisiana menganalisa gaya hidup lebih dari 17.000 pria dan wanita selama 13 tahun dan menemukan orang yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk duduk, 54 persennya meninggal akibat serangan jantung.

Sederet bukti ilmiah tersebut ternyata membuat para petinggi perusahaan di sana untuk beralih pada meja kerja berdiri. Beberapa bahkan mulai melirik meja treadmill sehingga kita bisa berjalan pelan sambil bekerja.

Sayangnya, para ahli mengingatkan bahwa berdiri seharian sama berbahayanya dengan duduk terlalu lama. Alan Hedge, direktur Human Factors and Ergonomics mengatakan berdiri terlalu lama tidak sehat karena lebih membuat lelah dan meningkatkan risiko carotid aterosklersosis (ninefold) karena tambahan beban pada sistem sirkulasi dan meningkatkan risiko varises.

Ia juga mengatakan kemampuan motor kita akan berkurang jika seseorang berdiri terlalu lama. Menggunakan komputer sambil berdiri juga bisa mengubah postur dan meningkatkan risiko sindrom carpal tunnel.

Lantas bagaimana solusinya? Hedge menyarankan agar aktivitas duduk di kantor hendaknya diselingi dengan aktivitas fisik setiap 20 menit sekali.

"Lakukan variasi kegiatan fisik di kantor, seperti berjalan ke dapur kantor untuk mengambil air, naik tangga, jalan-jalan di sekitar lantai, atau mencari tempat parkir yang sedikit jauh dari kantor. Selain itu pastikan meja dan kursi yang dipakai ergonomis," sarannya.

Berdiri, lanjut peneliti, akan menggerakkan otot-otot di punggung, bahu dan kaki. Sedang duduk sama sekali tidak menghadirkan tantangan fisik positif terhadap tubuh. Duduk justru memaksa tubuh memasuki kondisi tidak aktif. Orang yang duduk untuk jangka waktu lama, terang peneliti, hampir tidak bisa menghindari penambahan ukuran lingkar pinggang.

Peneliti menemukan, rata-rata orang orang kurus berdiri dua jam lebih lama per harinya dibandingkan mereka yang kelebihan berat badan. Dan mereka yang menghabiskan banyak waktu untuk duduk, menurut temuan peneliti, berisiko lebih besar mengalami gangguan kesehatan terkait berat badan dibandingkan mereka yang bergerak secara teratur (bahkan hanya bergerak untuk membuat kopi).

"Duduk untuk jangka waktu lama benar-benar tidak baik dan banyak orang mengira bahwa mereka lebih aktif dibandingkan sebenarnya," terang Stuart Biddle, seorang profesor bidang psikologi olahraga dari Loughborough University, seperti diberitakan situs dailymail.co.uk.

Gerakan teratur juga penting untuk menjaga postur yang baik. Juru bicara Chartered Society of Physiotherapists, Sammy Margo, menyatakan, tulang belakang didisain tidak untuk duduk berjam-jam. Duduk terlalu lama, terang dia, akan merusak postur tubuh, mengganggu pernapasan dan pencernaan. (fn/km/mi) www.suaramedia.com




0 komentar:

Posting Komentar