Plataran

Rabu, 06 April 2011

Satu Langkah Penentu Masa Depan

Langkah Anda, Menentukan Masa Depan Anda
responsible-investor.com /www.esq-news.com

Image from Flickr.com

                        Anda tidak perlu takut untuk berbuat salah. Anda harus menekankan dalam pikiran anda bahwa orang yang paling hebat sekalipun sangat mungkin akan melakukan sebuah kesalahan. W. J. Ennever mengatakan, “Kadang-kadang, sebuah keberuntungan akan menentukan kedudukan kita di dunia ini. Akan tetapi hampir seluruh kedudukan anda bergantung pada usaha anda sendiri.”

Sejarah hidup orang-orang hebat telah membuktikan kebenaran pernyataan tersebut. Para orang hebat, selain meraih kejayaan untuk diri mereka sendiri dengan kemampuan mereka melakukan sebuah pengambilan keputusan yang penting, juga telah mempengaruhi perjalanan sejarah dunia. Keputusan Abraham Lincoln untuk mengakhiri perbudakan telah melahirkan pemberontakan yang sengit untuk mengagalkan misinya tersebut, namun keberhasilaan dari misinya tersebut telah membuat namanya terukir indah dalam sejarah dunia.

Kemampuan untuk mengambil keputusan yang cepat, pasti, dan tepat merupakan hal yang sangat penting dalam hidup setiap individu. Para pemimpin industri, bisnis dan bidang pekerjaan yang lain, berhasil mencapai posisi mereka dalam mengambil keputusan yang penting. Maka siapapun yang ingin mencapai keinginannya harus memiliki sikap ini. Sikap menunda-menunda merupakan sebuah kebiasaan buruk yang secara umum biasa kita temukan dalam masyarakat. Dokrin dalam setiap agama mengajarkan: “Lakukan hal yang bisa kamu lakukan secepatnya, sebelum datang penghalang yang akan menghalangimu.”

Mereka yang tidak memiliki kemampuan dalam membuat keputusan yang cepat dan tepat, tidak mungkin dapat dipercaya untuk melakukan tugas penting dalam pekerjaannya. Mereka akan dikenal sebagai orang yang tidak cakap, baik oleh teman kerja atau atasannya. Jika mereka adalah pelajar, maka hal itu akan membuat mereka tidak bisa mengasah potensi secara maksimal.

Banyak faktor yang menyebabkan ketidak tegasan seseorang dalam mengambil sebuah keputusan. Kadang-kadang disebabkan oleh perasaan tidak percaya diri, kalau-kalau keputusan yang diambil akan terjadi kesalahan dan ketidak puasan. Selain itu kurang pengetahuan terhadap masalah yang akan dihadapi, juga mungkin akan menyebabkan seseorang menunda keputusan “pekerjaan” hingga semuanya menjadi terlambat.

Langkah pertama yang harus dilakukan seseorang dalam mengatasi masalah yang demikian adalah menetapkan sebuah tujuan yang ingin dicapai. Kemudian jika tujuan tersebut telah disusun dengan baik, langkah selanjutnya mempertimbangkan dan menganalisa secara matang kekurangan-kekurangannya dengan melihat fakta-fakta, yang tentunya pengetahuan sangat dibutuhkan dalam hal ini.

Anda tidak perlu takut untuk berbuat salah. Anda harus tahu bahwa setiap keberhasilan yang dicapai berawal dari kesalahan. Thomas Alfa Edison harus mengalami ribuan kali kesalahan untuk bisa menghasilkan sebuah bola lampu pijar. Kesalahan adalah batu loncatan untuk menggapai keberhasilan, tidak ada orang di dunia ini yang luput dari kesalahan. Dan bisa dipastikan orang-orang yang tak pernah berbuat salah bukanlah orang-orang yang akan meraih kesuksesan, karena tidak ada seorang pun yang bisa mencapai sebuah kesempurnaan secara tiba-tiba.

Kita harus bersikap: "Saya boleh saja terjatuh beberapa kali dalam hidup ini, tetapi saya tidak akan terus tinggal di bawah sana." Kita semua menghadapi tantangan dalam hidup ini. Kita semua pasti mengalami hal-hal yang datang menyerang kita. Kita boleh saja dijatuhkan dari luar, tetapi kunci untuk hidup berkemenangan adalah belajar bagaimana untuk bangkit lagi dari dalam dengan menjadikan semua pengalaman sebagai landasan keputusan kita.

Selain sikap takut untuk berbuat kesalahan, sikap kurang berani juga terbukti akan menghalangi dan mengurangi kemampuan seseorang dalam membuat sebuah keputusan. Kisah Bruno yang rela dibakar dengan api oleh kaum gereja ortodok ketimbang menyutujui perintah untuk meninggalkan keyakinannya bahwa bumi mengelilingi matahari adalah sebuah keputusan yang didasarkan pada keberanian. Begitu pula keberanian mahasiswa Indonesia di tahun 1998 untuk melakukan pemberontakan terhadap orde baru yang kemudian membuahkan masa reformasi, juga bisa dikatakan sebuah keputusan yang berani.


Kemampuan untuk membuat keputusan yang cepat, tepat dalam mencapai apa yang diinginkan memiliki peran yang sangat jelas. Kemampuan itu bukanlah datang dari ketentuan takdir. Orang yang ingin mencapai posisi puncak harus benar-benar memiliki kemampuan tersebut, sedangkan orang-orang yang terlanjur puas dengan keadaan yang ada maka bersiap-siaplah menduduki dirinya di posisi yang rendah atau paling banter menjadi orang yang biasa-biasa saja. Apakah anda ingin menjadi orang yang berhasil atau orang yang gagal? Keputusannya berada di tangan anda.


Teuku Saifullah, Mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang
Nikmati sajian informasi kami dari browser ponsel Anda di http://m.esq-news.com

0 komentar:

Posting Komentar